Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menemukan penulisan harga atau jumlah yang menggunakan huruf “K” sebagai pengganti kata “ribu”. Contohnya, saat sebuah makanan dijual dengan harga 25K artinya Rp25.000 atau sebuah produk dihargai 50K yang berarti Rp50.000. Namun, tidak semua orang tahu asal-usul penggunaan huruf “K” ini sebagai simbol “ribu”.
Makna dari satuan “K” sebenarnya berasal dari kata “kilo”, yang merupakan prefiks dalam Sistem Satuan Internasional atau SI. Kilo digunakan untuk menandai angka seribu dalam berbagai konteks, seperti jarak dan berat. Kata “kilo” sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno “chilioi” yang artinya “seribu”. Penggunaan huruf “K” ini mulai dikenal pada tahun 1940-an di Amerika Serikat dalam catatan sejarah industri elektronik.
Selain dalam penulisan harga, huruf “K” juga sering digunakan dalam bidang teknologi. Contohnya, dalam menyebut resolusi layar seperti 2K dan 4K. Resolusi ini menunjukkan tingkat ketajaman dan jumlah piksel dalam layar. Semakin tinggi resolusi, semakin jernih gambar yang dihasilkan.
Penggunaan huruf “K” juga umum dalam media sosial, seperti Instagram atau YouTube. Jumlah pengikut atau tayangan sering ditampilkan dengan simbol “K” untuk menunjukkan ribuan. Misalnya, akun dengan 10K pengikut berarti memiliki 10.000 pengikut.
Secara keseluruhan, penggunaan huruf “K” telah mempermudah komunikasi numerik dalam kehidupan sehari-hari. Simbol ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam berbagai bidang, memberikan cara yang lebih praktis dan modern untuk menyebut angka ribuan.