Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur kembali meletus pada Kamis, 20 Juni 2024 pukul 07.31 WIB. Letusan ini menandai kali ke-19 gunung tersebut meletus dalam sepekan terakhir saja. Letusan tersebut tercatat oleh PVMBG melalui aplikasi MAGMA Indonesia, dengan asap mencapai sekitar 900 meter di atas puncak gunung (2. Ketinggian dari permukaan laut adalah 484 meter. Diketahui bahwa kolom abu teramati memiliki warna keabu-abuan dengan ketebalan yang cukup intens di arah barat daya dan barat. Letusan telah dicatat oleh seismograf dengan tingkat getar maksimum 47.3 milimeter dan berlangsung selama 392 detik.
Akibat aktivitas vulkanik tersebut, PVMBG menaikkan tingkat kewaspadaan Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level III (Waspada). Pengamatan seismik pada 20 Juni 2024 pukul 00.00-06.00 WIB terdeteksi satu kali gempa erupsi dengan amplitudo 4.4 milimeter dan durasi 18 detik. Sehubungan dengan kejadian tersebut, PVMBG mengimbau warga sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di dekat gunung tersebut.
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi pengingat yang menyedihkan akan bahaya yang melekat jika tinggal di dekat gunung berapi aktif. Konteks sejarah letusan gunung berapi di Indonesia sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, dengan catatan letusan dahsyat dan dampak buruknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Tokoh-tokoh penting di bidang vulkanologi, seperti PVMBG, memainkan peran penting dalam memantau dan memitigasi bahaya gunung berapi untuk meminimalkan potensi risiko terhadap kehidupan manusia dan harta benda. Organisasi-organisasi ini memanfaatkan teknologi canggih, seperti aplikasi MAGMA Indonesia, untuk melacak aktivitas gunung berapi secara real-time dan memberikan peringatan tepat waktu kepada masyarakat. Terlepas dari tantangan yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi, dedikasi dan keahlian para individu ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesiapsiagaan dan upaya tanggap bencana gunung berapi di Indonesia.
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki juga menyoroti kompleksnya interaksi antara manusia dan lingkungan alam. Meskipun letusan gunung berapi merupakan fenomena alam yang telah membentuk lanskap bumi selama jutaan tahun, letusan gunung berapi juga menimbulkan ancaman signifikan terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di dekat gunung berapi aktif. Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang berulang kali menyoroti sifat aktivitas vulkanik yang tidak dapat diprediksi dan perlunya pemantauan terus-menerus dan langkah-langkah kesiapsiagaan untuk memastikan ketahanan penduduk setempat. Evakuasi penduduk dan wisatawan dari daerah sekitar gunung berapi merupakan langkah penting dalam memitigasi potensi dampak bahaya gunung berapi dan menyelamatkan nyawa manusia.
Penting bagi para pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, lembaga ilmiah, dan masyarakat lokal, untuk berkolaborasi dalam mengembangkan strategi pengelolaan bahaya gunung berapi yang komprehensif. Strategi-strategi ini harus memprioritaskan sistem peringatan dini, rencana evakuasi, dan inisiatif keterlibatan masyarakat untuk meningkatkan ketahanan populasi yang berisiko terhadap kejadian gunung berapi di masa depan. Dengan memupuk budaya keselamatan dan kesiapsiagaan, Indonesia dapat meminimalkan potensi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan akibat letusan gunung berapi serta menjamin kesejahteraan jangka panjang masyarakatnya. Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi pengingat akan pentingnya langkah-langkah pengurangan risiko yang proaktif dalam memitigasi ancaman yang ditimbulkan oleh bencana alam.