Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali meletus dengan kekuatan yang mengagumkan pada Sabtu lalu. Letusan setinggi 800 meter atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl) terjadi pada pukul 07.45 WIB. Kolom abu putih hingga kelabu teramati meluncur ke arah selatan dan barat daya dengan intensitas yang cukup tebal. Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 97 detik.
Data menunjukkan bahwa Gunung Semeru meletus sebanyak enam kali pada Sabtu mulai dari tengah malam hingga pagi hari. Letusan pertama terjadi pada pukul 00.43 WIB, namun sayangnya visualnya tidak dapat teramati karena tertutup kabut. Saat ini, status Gunung Semeru adalah Waspada atau Level II. PVMBG telah memberikan sejumlah rekomendasi untuk keselamatan masyarakat sekitar, seperti larangan melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak.
Masyarakat juga diminta untuk tidak berada dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan, karena ada potensi terkena awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak. Selain itu, dilarang beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu. Potensi awan panas, guguran lava, dan lahar juga perlu diwaspadai di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak gunung, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada anak sungai dari Besuk Kobokan.
Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama, oleh karena itu penting untuk mematuhi semua larangan dan rekomendasi yang diberikan oleh PVMBG. Semoga bencana ini dapat diminimalisir dan tidak menimbulkan korban jiwa. Tetap waspada dan siaga dalam menghadapi potensi bahaya dari Gunung Semeru. Semoga kita semua selalu dilindungi dan diberkati. Amin.