Gunung Ibu di kawasan barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara, kembali menjadi fokus perhatian setelah meletus dengan kekuatan yang besar. Pada hari minggu 28 April 2024, gunung berapi dengan karakteristik stratovolcano ini mengeluarkan abu vulkanik dalam jumlah besar hingga mencapai ketinggian 3,5 kilometer di udara. Kejadian ini menjadi bukti kehebatan kekuatan alam yang sangat luar biasa.
Ledakan ini terjadi pada jam 00.37 WIT, dan sebuah kolom abu vulkanik yang mencapai ketinggian sekitar 3.500 meter di atas puncak gunung terlihat. Asap vulkanik abu-abu hingga hitam yang pekat terlihat meluap menuju arah barat, menciptakan pemandangan yang indah namun juga mengkhawatirkan.
Kawah vulkanik yang luas dan dalam terdapat di Gunung Ibu yang memiliki tinggi 1.325 meter di atas permukaan laut. Pusat kawah memiliki ukuran lebar sejauh 1 kilometer dan memiliki kedalaman sekitar 400 meter, sementara bagian luar kawah memiliki lebar sejauh 1,2 kilometer. Letusan ini tercatat melalui perangkat seismograf dengan tinggi maksimum 28 milimeter dan lamanya 206 detik.
Erupsi Gunung Ibu kali ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar. Pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan kepada warga untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh erupsi gunung ini.
PVMBG menyatakan agar penduduk tidak melakukan kegiatan di dalam jarak 2,0 kilometer dan area sektor dengan jarak 3,5 kilometer dari kawah aktif Gunung Ibu di bagian utara. Masyarakat yang keluar rumah saat terjadi hujan abu disarankan untuk memakai alat pelindung seperti masker hidung dan mulut, serta kacamata agar terhindar dari dampak buruk yang disebabkan oleh abu vulkanik.
Erupsi yang terjadi pada Gunung Ibu ini memperingatkan kita tentang kekuatan dan ketidakpastian yang dimiliki oleh alam. Walaupun peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran, namun juga mengajarkan tentang betapa pentingnya memiliki kesiapsiagaan dan respons yang tanggap dalam menghadapi bencana alam.
Dalam rangka kejadian ini, diharapkan agar masyarakat dan pemerintah setempat dapat meningkatkan kerja sama mereka dalam mempersiapkan diri dan mengurangi kemungkinan dampak negatif akibat aktivitas gunung berapi di masa mendatang.