Pada Selasa (24/12/2024), pemerintah Iran telah mengumumkan bahwa larangan akses terhadap WhatsApp dan Google Play telah dicabut setelah lebih dari dua tahun. Kabar ini disampaikan oleh kantor berita resmi Iran, IRNA. Dilansir dari AP pada Rabu (25/12), keputusan ini diambil oleh Dewan Tertinggi Cyber Space Iran dalam sebuah pertemuan yang dipimpin oleh Presiden Masoud Pezeshkian. Pezeshkian telah berjanji untuk menghapus pembatasan terhadap media sosial.
Menteri Telekomunikasi Iran, Sattar Heshemi, menyebut keputusan ini sebagai langkah pertama dalam menghapus pembatasan tersebut. Dia juga menambahkan bahwa upaya ini akan terus dilanjutkan, bahkan kemungkinan akan membuka blokir terhadap layanan-layanan lainnya. WhatsApp sendiri merupakan platform pesan yang cukup populer di Iran, setelah Instagram dan Telegram.
Larangan terhadap WhatsApp dan Google Play diberlakukan pada tahun 2022 saat terjadi protes besar-besaran menentang pemerintah terkait kematian Mahsa Amini. Mahsa Amini adalah seorang perempuan yang ditahan oleh polisi moral Iran karena dianggap melanggar kode berpakaian yang ketat. Protes ini akhirnya mereda pada tahun 2023 setelah tindakan keras dari polisi dan pasukan keamanan yang menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya dipenjara.
Iran memang telah lama memblokir berbagai platform media sosial, namun banyak warga negara menggunakan proxy dan VPN untuk tetap bisa mengaksesnya. Dengan dicabutnya larangan terhadap WhatsApp dan Google Play, diharapkan akan memberikan kebebasan yang lebih luas bagi masyarakat Iran dalam berinteraksi dan berkomunikasi melalui platform-platform tersebut. Semoga langkah ini dapat membawa dampak positif bagi perkembangan teknologi dan kebebasan berekspresi di Iran.