Hubungan antar-keluarga tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya, anak dan orang tua bisa terlibat dalam konflik atau perbedaan pendapat. Psikolog anak dan keluarga, Rika Kristina, menjelaskan bahwa hal ini adalah hal yang wajar terjadi dalam sebuah keluarga. Dia menyarankan kepada orang tua untuk tidak mengumbar masalah keluarga ke publik atau media sosial dengan mudah.
Menurut Rika, penyelesaian yang tidak tepat dalam konflik antara orang tua dan anak dapat berdampak negatif pada kehidupan anak di masa depan. “Privasi anak bisa terganggu. Jejak digital itu tidak akan pernah hilang dan dapat membuat anak trauma, kurang percaya diri, bahkan mendapat kecaman atau hujatan,” ujar Rika saat dihubungi detikcom. “Hal ini dapat mempengaruhi konsep diri dan harga diri anak, terutama di masa remaja di mana mereka sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan sosial,” tambahnya.
Rika menekankan pentingnya orang tua untuk tetap tenang dalam menyelesaikan konflik keluarga. Hal ini agar anak merasa dicintai oleh orang tua. “Kebutuhan psikologis anak yang paling utama adalah merasa diterima, didengarkan, dan dicintai. Jika orang tua sering marah atau bersikap kasar, maka kebutuhan tersebut tidak akan terpenuhi dengan baik,” jelas Rika. “Akibatnya, anak bisa menjadi memberontak, pemarah, atau bahkan melakukan tindakan kenakalan remaja karena ‘tangki cinta’ mereka kosong,” lanjutnya.
Rika juga menyarankan agar komunikasi antara orang tua dan anak tetap terbuka dan jujur. “Anak perlu merasa bahwa mereka dapat berbicara dengan orang tua tanpa takut dihakimi atau diabaikan. Komunikasi yang baik dapat membantu mengatasi konflik dalam keluarga,” paparnya.
Sebagai orang tua, penting untuk selalu memberikan dukungan dan kasih sayang kepada anak. “Anak perlu merasa bahwa mereka dihargai dan dicintai oleh orang tua mereka. Ini akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan bahagia,” kata Rika.
Dalam penyelesaian konflik keluarga, Rika menekankan pentingnya untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan. “Jika konflik dalam keluarga tidak dapat diselesaikan dengan baik, sebaiknya mencari bantuan dari psikolog atau konselor keluarga. Mereka dapat memberikan panduan dan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut,” tutup Rika.