Bus Trans Putera Fajar terlibat dalam kecelakaan tragis yang menyebabkan belasan penumpangnya tewas di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5) malam. Bus tersebut sedang mengangkut rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana Kota Depok. Polisi masih belum dapat menentukan penyebab pasti dari kecelakaan tersebut. Berikut adalah beberapa fakta dari kejadian tersebut:
Kronologi Kecelakaan
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi ketika bus sedang melaju dari selatan ke utara di jalan menurun dan oleng ke kanan. Kemudian bus menabrak kendaraan merek Feroza yang datang dari arah berlawanan. “Bus kemudian terguling ke kiri dengan posisi ban kiri di atas dan menabrak tiga kendaraan roda dua yang terparkir di bahu jalan,” katanya. “Bus akhirnya berhenti setelah menabrak tiang di bahu jalan arah Subang menuju Bandung di depan Masjid As Saadah,” tambahnya.
11 Orang Meninggal Dunia
Sebanyak 11 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, termasuk sembilan siswa SMK Lingga Kencana, seorang guru, dan seorang warga sekitar. Kepala Dinas Kesehatan Subang, Maxi, mengatakan bahwa total korban, termasuk yang luka, mencapai 60 orang.
Bus Tanpa Izin Angkutan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengkonfirmasi bahwa bus yang terlibat dalam kecelakaan tidak memiliki izin angkutan. “Bus tersebut tidak terdaftar memiliki izin angkutan dalam aplikasi Mitra Darat,” kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aznal. Selain itu, status lulus uji berkala dari bus tersebut juga sudah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023.
Diduga Rem Blong
Aznal menduga bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh rem blong pada bus tersebut. Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi lebih lanjut terkait hal ini.
Tidak Ada Jejak Pengereman
Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi, menyatakan bahwa tidak ditemukan bekas rem di lokasi kecelakaan. Ini menimbulkan dugaan bahwa sistem rem pada bus tidak berfungsi dengan baik. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan terkait kecelakaan tersebut.
Sopir Bus Belum Bisa Dimintai Keterangan
Polisi belum dapat meminta keterangan dari sopir bus, SAD, karena kondisinya masih belum stabil. Kakorlantas Irjen Aan Suhanan mengatakan bahwa penyelidikan masih terus dilakukan untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan tersebut.
Kecelakaan ini merupakan tragedi yang menyedihkan bagi semua pihak yang terlibat. Semoga pihak berwenang dapat menyelesaikan kasus ini dengan segera dan memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka. Semoga kecelakaan serupa tidak terulang di masa depan.