Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperkuat kepedulian terhadap masyarakat lanjut usia (lansia), mengingat proyeksi bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2030. Dalam pandangan Mensos Risma, perubahan demografi tersebut tidak hanya akan meningkatkan jumlah masyarakat produktif, tetapi juga memperbesar jumlah lansia di Indonesia.
“Dalam beberapa tahun mendatang, jumlah lansia di Indonesia diperkirakan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperkuat kepedulian terhadap generasi yang telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan bangsa ini,” ungkap Mensos Risma.
Menurut Mensos Risma, peran keluarga sangat penting dalam merawat dan menyayangi lansia. Namun, masih banyak lansia yang harus menjalani hidup di panti-panti sosial karena kurangnya perhatian dari keluarga. “Kami siap menerima, namun yang terjadi adalah mereka tidak pernah kemudian menjenguk atau mendatangi mereka,” tambahnya.
Untuk mencegah hal tersebut, Mensos Risma menekankan pentingnya membiasakan kepedulian terhadap lansia sejak dini. “Kepedulian terhadap lansia harus ditanamkan sejak usia dini agar nilai-nilai tersebut tetap terjaga hingga dewasa, dan dapat ditularkan kepada generasi mendatang,” tegasnya.
Mensos Risma juga menegaskan bahwa tanpa lansia, kita tidak akan menjadi apa-apa. “Tanpa mereka, kita bukan siapa-siapa. Tanpa orang tua, tanpa guru-guru, dan tanpa orang-orang tua yang dulu membimbing kita, kita tidak akan mencapai apa pun,” ujarnya dengan penuh semangat.
Diharapkan, dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya peran serta dalam merawat lansia, masyarakat Indonesia akan memberikan perhatian yang lebih kepada generasi yang telah berjasa dalam membentuk dan membimbing generasi selanjutnya.