Harga BBM non subsidi seperti Pertamax cs diusulkan naik pada bulan Agustus 2024. Ada beberapa alasan mengapa harga BBM non subsidi harus naik. Sejak bulan Maret 2024, Pertamina masih menahan harga BBM meskipun harga minyak dunia sedang melonjak dengan cepat. Di sisi lain, SPBU swasta sudah menyesuaikan harga BBM mereka. Hanya Pertamina yang masih mempertahankan harga lama.
Menurut Ekonom senior Ryan Kiryanto di Jakarta, kenaikan harga BBM non subsidi saat ini merupakan langkah yang tepat untuk menjaga cash flow perusahaan, kondisi keuangan Pertamina, dan kelancaran pasokan ke depan. Evaluasi terhadap penyesuaian harga BBM non subsidi Pertamina memang perlu dilakukan karena tidak menaikkan harga selama empat bulan dapat berdampak pada kondisi finansial BUMN tersebut. Harga minyak dunia yang fluktuatif juga menjadi pertimbangan dalam kenaikan harga BBM non subsidi.
Ryan menambahkan bahwa kenaikan harga BBM non subsidi saat ini dapat dianggap sebagai kompensasi atas penundaan kenaikan harga sebelumnya. Meskipun keputusan untuk menunda kenaikan harga BBM non subsidi pada saat itu sudah tepat mengingat daya beli masyarakat yang sedang melemah. Kenaikan harga BBM non subsidi dapat berdampak pada harga barang di pasar, yang akan mempengaruhi tidak hanya orang kaya tetapi juga orang miskin.
Sebagai seorang ekonom, Ryan mengatakan bahwa penyesuaian harga BBM non subsidi merupakan langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan dan memastikan kelancaran pasokan ke depan. Meskipun kenaikan harga BBM non subsidi mungkin akan mempengaruhi konsumen, hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan bisnis Pertamina dan kestabilan ekonomi secara keseluruhan.
Dengan demikian, kenaikan harga BBM non subsidi pada bulan Agustus 2024 merupakan langkah yang strategis untuk memastikan kelangsungan usaha Pertamina dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Semua pihak diharapkan dapat memahami dan mendukung langkah-langkah yang diambil untuk kepentingan bersama.